Minggu, 09 Oktober 2011

Pengantar Teori Bilangan


Kembali ke sekolah dasar.kita belajar 4 inti operasi pada angka (bilangan bulat),yaitu penjumlahan (+),pengurangan(-),perkalian(x atau . ) dan pembagian (/).untuk setiap dua bilangan bulat a dan b,penjumlahan a + b,pengurangan a-b dan b-a,serta perkalian ab adalah semuanya bilangan bulat,semenatara hasil bagi a/b dan b/a tidak selalu bilangan bulat.
Untuk satu bilangan bulat m dan satu bilangan bulat tidak nol n, kita mengatakan bahwa m dapat dibagi oleh n atau n membagi habis m jika terdapat bilangan bulat k, sedemikin hingga m=kn,berarti m/n adalah bilangan bulat.kita notasikan hal tersebut dengan n│m.jika m dibagi habis oleh n maka m disebut kelipatan dari n, dan n disebut faktor dari m.
Karena 0=0.n,ini menunjukkan bahwa n│0 untuk setiap bilangan bulat n.untuk bilangan bulat tertentu n,kelipatan dari n adalah 0, ±n, ±2n,....karenanya tidak sulit untuk menunjukkan bahwa terdapat kelipatan dari n untuk tiap-tiap n yang berurutan.jika m tidak habis dibagi oleh n maka kita tuliskan n│m(catatan bahwa 0│m untuk setiap bilangan bulat m tidak nol karena m≠0=k.0 untuk setiap bilangan bulat k).
Proposisi1.1bentuk x,y, dan z bilangan bulat,kita punya dasar sebagai berikut:
A. x│x (sifat refleksif)
B. jika x│y dan y│z maka x│z (sifat transitif)
C. jika  x│y dan y ≠0 maka│x│≤│y│
D. jika x│y dan x│z maka x│ y + z untuk setiap bilangan bulat   dan
E. jika  x│y dan x│y±z maka  x│z
F. jika  x│y  dan y│x  maka │x│=│y│
G. jika  x│y dan y ≠0 mak a │y
H. untuk z ≠0, x│y jika dan hanya jika xz│yz
Sifat di atas dapat dibuktikan secara langsung dari definisi.kita menyajikan bikti ini hanya untuk memberikan kepada pembaca beberapa contoh yang relevan dari bukti penulisan.
Bukti:
Untuk A.kita notasikan bahwa x=1.x.pada B.sampai H. Kondisi x│y  telah diberika sehingga y=kx untuk suatu bilangan bulat k.
Untuk B. Kta mempunyai  y│z sehingga  untuk suatu bilangan bulat . Maka  atau x│z.
Untuk C. Kita notasikan bahwa jika y ≠0 maka │k│≥1 dan juga │y│=│k│.│x│≥│x│
Untuk D. Selanjutnya kita asumsikan bahwa Maka
Untuk E. Kita peroleh    atau . Ini menunjukkan bahwa .
Untuk F. Karena x│y dan y│x,ini menunjukkan bahwa x≠0 dan y≠0.dari C. Kita punya bahwa │y│≥│x│ dan │x│≥│y│.Karenanya │x│=│y│
Untuk G. adalah suatu bilangan bulat.karena
Untuk H. Karena z≠0,x ≠0 jika dan hanya jika xz ≠0.dinotasikan bahwa y=kx jika dan hanya jika yz=kxz.
Sifat G. Sederhana tetapi sangat membantu. Untuk bilangan bulat tak nol n, terdapat suatu bilangan genap positif  pembagi n kecuali jika n adalah perfect square yaitu  untuk suatu bilangan bulat m.(Jika suatu bilangan bulat tidak dapat dibagi oleh suatu bilangan perfect square maka bilangan tersebut disebut square free.Jika  untuk suatu bilangan bulat m, maka n disebut sebagai  perfect cube. Secara umum, jika  untuk bilangan bulat m dan s dengan s ≥ 2, maka n disebut perfect power.)Ini adalah karena semua pembagi y nampak berpasangan,yaitu  dan  (amati bahwa jika y bukan sebuah perfect square).Ini adalah masalah klasik yang sangat sulit:
Contoh 1.1 Dua puluh murid yang sedang bosan mengambil giliran berjalan pada suatu lorong yang berisi sebaris loker yang tertutup,bernomor 1 sampai 20.Murid pertama membuka semua loker,murid kedua menutup semua loker yag bernomor 2,4,6,8,10,12,14,16,18,20;murid ketiga membuka loker bernomor  3,6,9,12,15,18 jika loker tersebut dalam keadaan tertutup dan menutup loker tersebut jika dalam keadaan terbuka.untuk setiap murid ke-i bekerja pada loker yang bernomor kelipatan dari i,jika loker tertutup akan dibuka dan jika loker terbuka maka akan ditutup.loker nomor berapa yang masih terbuka setelah semua murid selesai berjalan?
Penyelesaian : Catatan bahwa loker ke-i akan dioperasikan oleh murid j jika dan hanya jika j│i.Berdasarkan sifat G. Ini bisa terjadi jika dan hanya jika loker tersebut juga akan dioperasikan oleh murid .Dengan demikian hanya loker nomor 1 = , 4=22,9=32 dan 16=42 akan dioperasikan dalam waktu yang bernilai ganjil loker ini akan ditinggalkan terbuka setelah semua operasi dilakukan.Maka dari itu jawabannya adalah loker 4.
Humpunan dari bilangan bulat  ditandakan oleh Z dapat dipartisikan menjadi dua subset  yaitu himpunan dari bilangan bulat ganjil dan himpunan bilangan bulat genap:
(±1,±3, ±5,...) dan (0, ±2, ±4,...),
Berturut-turut. Walau konsep bilangan bulat ganjil dan bilangan bulat genap terlihat secara langsung,dapat menyelesaikan berbagai masalah teori bilangan.berikut ini diberikan beberapa ide dasar:
1.      bilangan ganjil merupakan bentuk 2k+1 untuk suatu bilangna bulat k.
2.      Bilangan genap adalah bentuk 2m untuk suatu bilangan bulat m,
3.      Penjumlahan dari dua bilangan ganjil adalah sebuah bilangan genap,
4.      Penjumlahan dari dua bilangan genap adalah bilangan genap,
5.      Penjumlahan dari suatu bilangan ganjil dengan suatu bilangan genap adalah bilangan ganjil,
6.      Perkalian dari dua bilangan ganjil adalah sebuah bilangan ganjil,
7.      Perkalian bilangan bulat genap jika dan hanya jika sedikitnya satu dari faktor bilangan tersebut adalah bilangan genap.

Contoh 1.2 Asumsikan  n bilangan bulat lebih besar dari 1. Buktikan bahwa
a.       2n adalah penjumlahan dari dua buah bilangan bulat ganjil yang berurutan;
b.      3n adalah penjumlahan dari tiga bilangan bulat yang berurutan.
Bukti:Untuk a. Hubungan 2n=(2k-1)+(2k+1) didapatkan   bahwa k = 2n-2 dan kita peroleh
 2n=(2n-1-1)+(2n-1+1).
Untuk b. Hubungan 3n=(s-1)+s+(s+1) didapatkan bahwa s=3n-1 dan kita peroleh  penyajiannya sebagai berikut 3n=(3n-1-1)+3n-1+(3n-1+1)

Contoh 1.3.Asumsikan k merupakan bilangan genap. Apakah mungkin untuk menulis 1 sebagai jumlah kebalikan k bilangan bulat ganjil?
Penyelesaian: jawabannya adalah tidak.
Kita gunakan pendekatan tidak langsung. Asumsikan bahwa:
 
Untuk suatu bilangan bulat negatif n1,....,nk;maka  jelas bahwa  penyebut  n1....nk=s1+....+sk dimana si semuanya benilai ganjil.tetapi hal ini tidak mungkin,karena pada sisi kiri adalah bilangan ganjil dan pada sisi kanan adalah bilangan genap.

Jika k adalah bilangan ganjil , penyajian demikian adalah mungkin.Berikut ini contoh untuk k=9 dan n1,....,n9 adalah bilangan bulat positif ganjil yang berbeda:

Contoh 1.4.[HMMT 2004]Zach memilih lima angka dari himpunan {1,2,3,4,5,6,7}. Jika dia memberitahu Claudia hasil kali dari angka yang dipilihnya, maka hal tersebut tidak akan cukup menginformasikan kepada Claudia untuk menebak hasil penjumlahan dari angka yang dipilih Zach genap atau ganjil. Berapakah hasil kali dari angka yang dipilih Zach?
Penyelesaian: jawabannya adalah 420
Memberikan hasil kali dari angka-angka yang dipilih adalah sama dengan memberikan hasil kali dari dua angka yang tidak dipilih. satu-satunya kemungkinan hasil kali yang dicapai oleh lebih dari satu pasangan dari angka-angka berikut 12({3,4}) dan {2,6})dan 6({1,6}dan{2,3}).tetapi dalam kasus kedua penjumlahan dari dua bilangan (tidak dipilih) adalah ganjil(dan penjumlhan dari kelima bilangan yang dipilih adalah ganjil). Karena itu digunakan kemungkinan yang pertama,dan hasil kali dari lima angka yang dipilih sama dengan:
ALGORITMA PEMBAGIAN
Hasil berikut disebut algoritma pembagian dan ini memainkan satu peran penting dalam teori bilangan:
Teorema 1.2a. untuk setiap bilangan bulat positif a dan b terdapat satu pasangan tunggal (q,r) dari bilangan bulat tidak negatif sedemikian hingga b = aq +r dan r < a.kita sebut q sebagai hasil bagi dan r sebagai sisa ketika b dibagi oleh a.
Untuk membuktikan hasil ini, kita perlu membuktikan dua bagian: keberadaan pasangan bilangan dan ketunggalannya.
Bukti: untuk menunjukkan keberadaannya,kita mempertimbangkan tiga kasus.
1)      Dalam kasus ini kita asumsikan bahwa a>b.kita bisa membentuk q=0 dan r= b<a;sehingga (q,r)=(0,b).
2)      Andaikan a=b.kita bisa membentuk q=1 dan r = 0 < a;sehingga (q,r)=(1,0).
3)      Terakhir, asumsikan bahwa a < b. Terdapat bilangan bulat positif n sedemikian hingga na > b.q bilangan bulat positif terkecil untuk yang mana (q+1)a > b.maka qa≤b.r=b-aq. Ini menunjukkan bahwa b = aq+r dan 0≤r<a. Dengan mengkombinasikan tiga kasus tersebut,kita telah menentukan keberadaannya.
Untuk ketunggalannya, bahwa b=aq’ + r’,dimana q’ dan r’ juga merupakan bilangan bulat tidak negatif sehingga 0≤r’<a.maka aq+r=aq’+r’,berakibat a(q-q’)=r’-r dan juga a│r’-r. Karenanya │r’-r│≥a atau │r’-r│=0. Karena 0≤r,r’<a maka hasilnya │r’-r│ <a,kita ditinggalkan dengan │r’-r│=0,berakibat r’=r,sehingga q’=q.

Contoh 1.5.n adalah bilangan bulat positif. Buktikan bahwa  dapat dibagi habis oleh 2 tetapi tidak habis dibagi oleh 4.
Bukti: jelas bahwa adalah bilangan ganjil dan  adalah bilangan genap.catat bahwa = . Ingat kembali teorema binomial

Masukkan nilai x=8,y=1, dan m=2n-1 pada persamaan atas,kita lihat bahwa masing-masing penjumlahan,kecuali yang terakhir (ym=1)adalah kelipatan dari 8(yang merupakan kelipatan dari 4). Karenanya sisa dari  dibagi oleh 4 sama dengan 1, dan sisa dari  dibagi oleh 4 sama dengan 2. Pendapat di atas dapat disederhanakan ke dalam notasi kongruen modulo 4. Kongruensi merupakan bagian penting dari teori bilangan. Kita akan membicarakan ini secara ekstensif. Algoritma pembagian dapat diperluas untuk bilangan bulat:

Teorema 1.2b. untuk setiap bilangan bulat a dan b,a≠0,terdapat dengan tunggal pasangan (q,r) dari bilangan bulat sedemikian hingga b=aq+r dan 0≤r<│a│.
Kita tinggalkan bukti perluasan ini untuk pembaca.

PRIMA
Bilangan bulat p>1 disebut prima(atau bilangan prima)jika tidak terdapat bilangan bulat d dengan d>1 dan d≠p sedemikian hingga d│p.sebarang bilangan bulat n>1 mempunyai paling sedikit satu bilangan prima pembagi. Jika n adalah bilangan prima, maka bilangan prima pembaginya adalah dirinya sendiri. Jika n bukan bilangan prima,maka a>1 menjadi pembagi terkecil. Maka n=ab,dimana 1<a≤b. jika a bukan bilangan prima maka a=a1a2 dengan 1<a1≤a2<a dan a1│n,terjadi kontradiksi dengan keminimalan dari a.
Bilangan bulat n>1 yang bukan bilangan prima disebut bilangan komposit. Jika n adalah bilangan bulat komposit, maka mempunyai pembagi prima p tidak lebih dari . Bahwasanya sebagai di atas,n=ab, dimana 1<a≤b dan a adalah pembagi terkecil dari n. Maka n≥a2;karenanya a≤ . ide ini ditemukan pada zaman Yunani kuno oleh seorang ahli matematika bernama Eratoshenes(250 BCE).
Catatan bahwa semua bilangan genap positif lebih dari 2 adalah bilangan komposit. Di sisi lain,2 adalah satu-satunya bilangan prima yang genap dan terkecil.Semua bilangan prima yang lain adalah bilangan ganjil;bilangan-bilangan tersebut tidak dapat dibagi oleh 2. Bilangan terkecil pertama adalah 2,3,5,7,11,13,17,19,23,29. Berapa banyak bilangan tersebut?  Apakah kita benar-benar yakin bahwa bilangan prima jumlahnya tidak terhitung. Lihat teorema 1.3 di bawah ini. Perbandingan antara angka dari unsur pada dua setelan tanpa batas adalah samar-samar,tetapi jelas nyata bahwa lebih banyak bilangan komposit daripada bilangan prima. Kita tahu bahwa 2 dan 3 adalah satu-satunya bilangan prima yang berurutan. Urutan bilangan prima yang berselang, misalnya 3 dan 5,5 dan 7,41 dan 43,disebut bilangan prima kembar. Masih menjadi pertanyaan apakah bilangan prima kembar jumlahnya tak hingga. Brun telah memperlihatkan, sekalipun terdapat tak hinnga bilangan prima yang kembar,jumlah dari kebalikannya adalah konvergen. Pembuktian untuk hal tersebut sangat sulit.
Contoh 1.6. temukan semua bilangan bulat positif n yang memenuhi 3n-4,4n-5,dan 5n-3 sehingga ketiganya merupakan bilangan prima.
Penyelesaian: jumlah dari ketiga bilangan tersebut adalah suatu bilangan genap, jadi paling sedikit salah satu dari ketiganya adalah bilangan genap. Satu-satunya bilangan prima yang genap adalah 2. Hanya 3n-4 dan 5n-3 yang merupakan bilangan genap. Penyelesaian dari persamaan
3n-4=2 dan 5n-3=2 berturut-turut adalah n=2 dan n=1. Mudah untuk mengecek bahwa n=2 menjadikan ketiga angka tersebut menjadi bilangan prima.
Contoh 1.7. [AHSME1976] Jika p dan q adalah bilangan prima dan  mempunyai dua akar bilangan bulat yang berbeda,tentukan p dan q.
Penyelesaian:misalkan  dan  merupaka aka-akar dari persamaan tersebut,dengan < ,,maka , berakibat p= +  dan q= . Karena q adalah bilangan prima, =1. Dengan demikian q=  dan p= +1 adalah bilangan prima yang berurutan,sehingga diperoleh q=2 dan p=3.
Contoh 1.8. temukan 20 bilangn komposit yang berurutan.
Penyelesaian: angka 20! +2,20!+3,....,20! Merupakan penyelesaiannya.

Hasil berikut oleh Euclid telah diketahui lebih dari 2000 tahun:
Teorema 1.3a. terdapat tak hinga bilangan prima.
Bukti: andaikan banyaknya bilangan prima terhingga:  pertimbangkan angka . Jika P merupakan bilangan prima maka P> . Kontradiksi dengan diketahui bahwa bilangan prima terbesar adalah . Karena itu P merupakan bilangan komposit dan mempunyai pembagi prima p>1,yaitu salah satu bilangan prima dari  katakan . Sehingga . Berakibat  membagi ,maka  membagi 1. Terjadi kontradiksi.

Walaupun terdapat tak hingga bilangan prima,tidak ada rumus tertentu untuk menemukannya. Teorema 1.3b pada bagian berikutnya akan mengungkapkan bagian dari penalaran.

Teorema fundamental aritmatika
Hasil fundamental dalam aritmatika menyinggung masalah faktor prima dari bilangan bulat:
Teorema 1.4. [Teorema Fundamental Aritmatika]
Sebarang bilangan bulat lebih dari 1 mempunyai penyajian tunggal sebagai perkalian dari bilangan prima.
Bukti:Keberadaan dari penyajian seperti itu dapat diperoleh dengan:  
 adalah bilangan prima pembagi n. Jika  maka  adalah faktor prima dari n. Jika  maka ,dimana . Jika  adalah bilangan prima, maka  dimana  adalah faktor dari n yang diinginkan. Jika  adalah bilangan komposit, maka  dimana  adalah bilangan prima,  dan . Jika  bilangan prima, maka ,  dan . Jika  bilangan komposit, maka kita lanjutkan algoritma ini,dengan memperoleh satu urutan bilangan bulat . Setelah berhingga bilangan pada urutan tersebut,kita dapatkan ,karena itu .
Untuk sifat ketunggalan, kita asumsikan bahwa terdapat paling sedikit stu bilangan bulat positif n yang mempunyai dua faktor prima yang berbeda,yaitu: , dimana  adalah bilangan prima, dengan  dan  sehingga k-tuple  tidak sama dengan h-tuple
. Jelas bahwa  dan . n merupakan bilangan bulat terkecil. Kita akan memperoleh kontradiksi dengan menemukan bilangan bulat positif yang lebih kecil yang juga mempunyai dua faktor prima yang berbeda.
Kita klaim bahwa ,untuk setiap i=1,2,...,k, j=1,2,...,h. Untuk contoh, , maka  dan ,kontradiksi dengan minimality n. Tanpa meninggalkan keumuman bahwa ;  adalah faktor prima terkecil dari n pada penyajian di atas. Dengan menggunakan algoritma pembagian diperoleh
Dimana .
Kita punya
.
Memperluas perkalian yang terakhir,kita peroleh  untuk suatu bilangan bulat positif m.
Bentuk kita punyai . Hali ini menunjukkan bahwa  dan . Kita tulis  dimana  adalah bilangan prima.
Di sisi lain, faktor prima  dari ,semua faktornya kurang dari .  Dari  ,  berdasarkan hal tersebut n’ mempunyai faktor prima dalam bentuk , dimana . Faktor ini berbeda dengan . Tetapi , terjadi kontradiksi dengan  minimality n.
Berdasarkan teorema di atas,diperoleh bahwa untuk setiap bilangan bulat n>1 dapat dituliskan ketunggalannya dalam bentuk
,
Dimana adalah bilangan prima yang berbeda dan  bilangan bulat positif. Penyajian ini disebut faktor  kanonik(atau faktori) dari n. Tidak sulit untuk menunjukkan bahwa faktor  kanonik dari perkalian dua buah bilangan bulat adalah perkalian dari faktor kanonik kedua bilangan tersebut.  Faktorisasi ini memudahkan kita untuk menentukan sifat fundamental pada bilangan prima.

Kesimpulan 1.5. a dan b bilangan bulat. Jika bilangan prima p membagi habis  ab, maka p membagi habis  a atau b.
Bukti: karena p membagi habis b,p harus merupakan faktor kanonik dari ab. Faktor kanonik dari a,b,dan ab adalah tunggal,dan faktor kanonik dari ab dalah perkalian dari faktor kanonik a dan b.  karena itu, p harus merupakan paling tidak salah satu dari faktor kanonik a dan b,mengakibatkan hasil yang diinginkan.

Penggunaan langsung yang lain dari  teorema faktorisasi prima adalah cara lain untuk membuktikan bahwa terdapat tak hingga bilangan prima.
Seperti dalam bukti teorema 1.3,asumsikan bahwa terdapat berhingga bilangan prima:   .
Di sisi lain, dengan memperluas dan menggunakan faktorisasi kanonik dari bilangan bulat positif, kita peroleh
Menghasilkan
Terjadi kontradiksi. Kita telah menggunakan fakta paling umum:
a.       Rangkaian selaras
,divergen
b.      Rumus expansi

Khusus untuk bilangan real x dengan . Ruus ekxpansi ini bisa juga diinterpretasikan sebagai rumus penjumlahan untuk kemajuan geometri tak terbatas
Dari rumus, ,
Menggunakan pertidaksamaan kita dapat dengan mudah memperoleh
           
Untuk bilangan prima p kita katakan bahwa  spenuhnya membagi n dan ditulis  jika k bilangan positif terbesar sehingga .
Contoh 1.9. [ARML 2003] Temukan bilangan pembagi terbesar dari 1001001001 yang tidak melebihi 10000.
Penyelesaian: kita punya
Catatan bahwa   kita simpulkan bahwa dan juga 1001001001=7.11.13.101.9901. tidak sulit untuk mengecek bahwa tidak ada kombinasi dari 7, 11, 13, dan 101 yang bisa menghasilkan perkalian lebih dari 9901 dan  kurang dari 10000,jadi jawabannya adalah 9901.

Contoh 1.10. tentukan n sedemikian hingga .
Penyelesaian: jawabannya adalah 12
Perhatikan bahwa  dan . Kita punya,
 Dari contoh 1.5,  untuk bilangan bulat positif k.karena itu,jawabannya Teorema 1.4 mengindikasikan bahwa semua bilangan bulat dihasilkan dari bilangan prima. Karena  pentingnya bilanngan prima,banya orang telah mencoba untuk menemukan  rumus untuk menghasilkan bilangan prima. Sejauh ini,semua upaya adalah, 9+2+1=12.

belum lengkap. Di sisi lain, terdapat beberapa hasil  yang negatif. Di bawah ini suatu khas yang berhubungan dengan Goldbach:
Teorema 1.3b. untuk  setiap bilangan bulat m,tidak ada bentuk polinomial  dengan koefisien bilangn bulat sehingga  adalah bilangan prima untuk semua bilangan bulat n dengan .
Bukti:  andaikan terdapat polinomial
Dengan  bilangan bulat dan
Jika merupakan bilangan komposit, maka penganddaian kita salah. Sehingga aasumsi kita adalah =p adalah bilangan prima. Maka
             dengan i merupakan bilangan bulat positif.
Perhatikan bahwa
karena itu  adalah kelipatan dari p. Hal ini menunjukkan bahwa   adalah kelipatan dari p. Karena adalah kelipatan dari p. Dari asumsi kita  juga merupakan bilangan prima. Krena itu kemungkinan nilai dari   adalah 0,p, dan –p untuk setiap i  bilangan bulat positif . di sisi lain persamaan   dapat punya akar paling banyak 3k.  Oleh sebab itu terdapat tak berhingga i sedemikian hingga   bukanlah solusi dari persamaan   . Kita mendapatkan sebuah kontradiksi. Karena itu pengandaian kita harus diingkar. Tidak ada polinomial yang semua koefisiennya merupakan bilangan prima.

Tidak ada cara yang pasti untuk menentukan bilangan prima, kepadatan dari bilangan prima (yaitu, rata-rata yang terlihat dari bilangan prima dan bilangan bulat)telah diketahui sekitar 100 tahun yang lalu. hasil luar biasa di bidang matematika ini pada analitik teori bilangan diperlihatkan sebagai berikut

           
Dimana menandakan dari bilangan prima . Hubungan di atas dikenal sebagai teori bilangan prima. Hal ini telah dibuktikan oleh Hamadard dan De la Vallee Poussin pada tahun 1896. Satu keunsuran kecuali bukti yang sulit telah diberikan oleh Erdos dan Selberg.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar